Judul: Si Pembunuh Elemen
Penulis: Miguel Angelo Jonathan
Tahun Terbit: 2019
Penerbit: Pustaka Kaji
Tebal: 221 halaman, paperback
ISBN: 9786025735219
Seusai menuntaskan sebuah kasus pembunuhan, mendadak Detektif Morgan Somer menerima panggilan telepon mengenai kebakaran di suatu kompleks perumahan elit. Sesosok mayat yang diperkirakan sebagai jasad si pemilik rumah ditemukan terpanggang di sana. Tentu Detektif Morgan Somer tidak akan dipanggil jika tak ada keanehan yang ditemukan di sekitar tempat kebakaran tersebut. Seluruh hewan peliharaan dan tanaman hias milik si empunya rumah diletakkan begitu saja di depan rumahnya yang terbakar, tanpa ada yang mati ataupun terluka sedikit pun.
Morgan Somer mengabari sesama rekan detektifnya, Edward Norton, untuk mendalami kasus ini. Masalah semakin bertambah ketika sebuah emblem dari permata berwarna merah yang berbentuk seperti kobaran api ditemukan di rumah Erik yang telah terbakar, dalam sebuah kotak besi tahan api.
Keduanya dapat memastikan bahwa telah terjadi pembunuhan. Mereka kini berhadapan dengan seorang pembunuh yang begitu penuh siasat dan berbahaya. Semakin mendalami kasus tersebut, Morgan dan Norton terus menerus menemukan emblem-emblem peninggalan sang pembunuh, yang kesemuanya melambangkan suatu elemen tertentu. Waktu terus bergerak, dan pada setiap penbunuhan yang gagal mereka cegah, mereka akan terus menemukan oleh-oleh berupa emblem berbentuk elemen dari sang pembunuh.
***
Novel ini adalah debut Miguel Angelo Jonathan, seorang mahasiswa di Universitas Negeri Jakarta. Saya pertama kali bertemu Miguel di acara kumpul-kumpul dan diskusi bareng Komunitas Detectives ID. Di acara tersebut, kami saling berbagi rekomendasi bacaan dan juga literatur detektif era lama di Indonesia.
Si Pembunuh Elemen bercerita tentang duo detektif bernama Morgan Somer dan Edward Norton yang sedang membereskan kasus pembunuhan seorang pria terhadap istrinya. Ketika Norton sedang berusaha menangkap tersangka yang lari ke resornya di Kepulauan Seribu, datanglah laporan kasus lain yang mengharuskan Morgan Somer datang ke TKP (Tempat Kejadian Perkara).
TKP yang Morgan datangi adalah tempat kebakaran. Ia mendapati kejanggalan di sekitar TKP. Rumah mewah terbakar hangus, habis tak bersisa, tetapi hewan peliharaan milik empunya rumah dikeluarkan terlebih dahulu. Hal ini tentu saja janggal menurut Morgan. Kenapa pembunuh harus repot-repot mengevakuasi hewan peliharaan? Setelah diidentifikasi dari pihak forensik, bahkan di dalam rumah tak ada hewan lain yang ikut terbakar.